Troubleshooting dengan menggunakan Diagram Schematics

 On Sabtu, 06 Februari 2016  

Troubleshooting dengan menggunakan Diagram Schematics


Contoh kasus:

Sebuah power amplifier sederhana dengan daya keluaran 18 watt dalam keadaan rusak, tidak diketahui dimana letak kerusakannya. Petuunjuk utama adalah tidak ada suara yang keluar dari speaker. Skemanya adalah seperti di bawah ini;

Analisa Skema:
  1. Power yang digunakan adalah pada tegangan 12 volt simetris dengan polaritas positif (+), negatif (-) dan nol (ground) dengan penyearah bridge BC50C10000. 
  2. Amplifier ini didukung oleh dua IC TDA2030 yang keduanya bertindak sebagai Power IC dan salah satunya berfungsi menerima line input.
  3. Amplifier ini menggunakan tipe bridge dimana dua line menuju speaker disuply dari dua IC power artinya tidak ada line speaker yang terhubung ke ground
  4. Menggunakan tipe tone control yang sangat sederhana yang diatur oleh hanya satu capacitor C1 dan resistor R5.
  5. Resistansi  line  in  dengan  ground  adalah 100K   pada   R3   artinya   line   in memungkinkan input signal audio yang lumayan besar.


Penelusuran Kerusakan:

  1. Karena perangkat ini tidak berfungsi maka yang pertama harus diperiksa adalah pada line input dan output trafo power. Jika tidak ada arus silahkan cek sekering F1 apakah berfungsi atau tidak.
  2. Jika input-output trafo power baik selanjutnya tes tegangan keluaran positif (+) dari dioda B1 dan jika terdapat tegangan sebesar 12 volt maka berarti dioda normal, ada arus keluar. Catatan: harap dimengerti bahwa jika dioda B1 ini mengalami sirkuit singkat maka akan merusak trafo power.
  3. Selanjutnya silahkan periksa sekering F2 dan F3. Jika salah satunya putus maka sistem akan mati total.
  4. Jika pada poin 3 di atas tidak ada masalah, silahkan periksa speaker dengan tes resistansi maupun tes dengar. Tes resistansi untuk mengeahui apakah memiliki resistansi yang sesuai dengan data yaitu mis 4 ohm. Cara lain adalah silahkan dekatkan telinga dengan speaker dan dengar apakah ada suara dengungan kecil. Jika ada suara berarti speaker baik.
  5. Jika point 4 diatas yakin masih OK silahkan periksa kapasitor C4 220N apakah korslet atau tidak. Ini harus dilakukan mengingat kapasitor C4 ini disambung seri dengan resistor R7 dengan resistansi sangat rendah yaitu 1 ohm. Kapasitor C4 dan R7 menghubungkan kedua titik keluaran ke speaker. Jika C4 korslet maka resistansi signal audio yang masuk ke speaker drop dan mendekati titik nol.
  6. Jika sampai point 5 masih OK kecurigaan selanjutnya adalah IC power amp. Cobalah dengan jari menyentuh pendingin IC1 dan IC2 jika tidak ada panas sama sekali maka berarti IC itu ada bagian yang putus didalamnya. Sebaliknya jika sangat panas atau berlebihan berarti mungkin ada korslet didalamnya.


Beberapa catatan:
Menurut pengalaman om Qbonk, pada perangkat audio seperti amplifier sangat jarang terjadi kerusakan pada penguat depan, yang sering terjadi adalah kerusakan pada penguat akhir dan pada rangkaian power supply

Troubleshooting dengan menggunakan Diagram Schematics 4.5 5 Satria Sabtu, 06 Februari 2016 Troubleshooting dengan menggunakan Diagram Schematics Contoh kasus: Sebuah power amplifier sederhana dengan daya keluaran 18 watt dalam kead...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lokasi Kami

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Back to top
Service laptop panggilan di Surabaya

×